Janda Beranak Satu Dipasung Karena Gangguan Jiwa

MADIUN- Karena menderita gangguan kejiwaan, seorang janda beranak satu, Musriati (33) warga RT 02, RW 03, Dusun Kedungrejo, Desa Bandungan, Kecamatan  Saradan, Kabupaten Madiun, terpaksa dipasung anggota keluarga di kandang  kambing di depan rumahnya sejak setahun terakhir

Meski tidak pernah mengamuk dengan jalan merusak atau melukai orang  lain, Musriati yang sudah menderita gangguan jiwa sejak tahun 1990 seringkali berteriak-teriak dengan lantang ketika penyakitnya kambuh.

Kondisi inilah yang membuat anggota keluarganya memutuskan untuk memasung penderita memakai rantai di atas lesung. Mereka tidak mau dibuat malu oleh gangguan jiwa yang diderita oleh Musriati.

Sementara itu, Rahayu Agustin (10), anak satu-satunya penderita yang masih duduk dibangku kelas IV SD terpaksa tinggal bersama neneknya yang hidup serba kekurangan.Pasalnya, si nenek hanya bekerja menjadi buruh tani musiman semenjak suaminya meninggal 3 tahun lalu.

Sehari-harinya, penderita tidak pernah mengenakan sehelai pakaian pun. Selain itu, untuk makan, minum, buang air besar (BAB) dan buang air  kecil, dilakukannya di atas tungku lokasi penderita dipasung itu. Yang sehari-hari membersihkan dan merawat Musriati adalah Mujiati (29), adik kandungnya. Bahkan kini penderita sudah lupa anak kandungnya. Sebaliknya anak kandungnya juga ketakutan saat mendekati ibu kandungnya itu.

Sebelum menderita sakit jiwa, Musriati pernah bekerja menjadi pembantu rumah tangga di Kabupaten Nganjuk. Marjianto (31) mengatakan jika  kakaknya sebelum menderita sakit jiwa pernah bekerja menjadi buruh rumah  tangga di wilayah Kabupaten Nganjuk. Namun, dalam perjalanannya mengalami depresi dan berhenti bekerja sejak Tahun 1990.

 "Sejak saat ini dia mulai depresi dan berhenti bekerja. Pernah menikah karena sempat sembuh dan sampai memiliki anak satu. Tapi akhirnya penyakitnya kambuh lagi hingga kemudian suaminya meninggal 3 bulan lalu," jelas Marjianto, kakak penderita, Rabu (13/3).

Pihak keluarga pun bukan tanpa usaha untuk menyembuhkan gangguan jiwa yang dialami oleh Musriati. Terhitung hampir Rp 100 juta sudah habis untuk mengobatinya. Semua dokter, puskesmas hingga pengobatan alternatif pun sudah dicoba, namun tetap tidak ada hasil.

Hingga kini anak pertama pasangan Saminem (56) dan almarhum Samto ini  masih membutuhkan uluran tangan dermawan maupun pihak Dinas Kesehatan  Pemkab Madiun, untuk segera diobatkan atau dirujuk ke  sakit jiwa untuk  bisa diberi kesempatan menangani penderitaan kejiwaan.

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Lintas_Daerah pada 05.50. dan Dikategorikan pada , , , , , , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

PENGUNJUNG ONLINE

2010 Lintas Madiun. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Madiun