Tahun Ini, Moko Diproduksi 50 Unit

Mendukung program pemerintah Mobil Nasional (Mobnas), Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menargetkan untuk memproduksi Mobil Toko (Moko) sebanyak 50 unit pada 2012 ini.
Mobil toko yang merupakan kerjasama Pemprov Sulsel, PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun, dan Universitas Hasanuddin itu, akan diproduksi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di tingkat desa/kelurahan.
"Kita usahakan untuk memproduksi 50 unit Moko untuk tahun ini. Apalagi, sampai sekarang banyak yang sudah akan pesan. Kalau bisa kita kerja dulu dalam tiga bulan ini. Makanya, saya mau lihat bagaimana proses pengerjaannya," kata Syahrul, saat meninjau produksi Moko di Bengkel UPTD Balai Logam Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Jl Ir Soetami, Kamis (12/1).
Syahrul mengakui, mobil yang dipasarkan dengan harga sekira Rp40 Juta hingga Rp50 juta itu masih perlu perbaikan, karena mobil untuk pengusaha kecil itu masih memiliki banyak kekurangan.
Meski begitu, Syahrul berharap agar kehadiran Moko bisa menjadi faktor pendorong peningkatan ekonomi di Sulsel yang semakin baik.
Soal apakah ada rencana untuk menjadikan Moko sebagai city car, Syahrul yakin produksi mobil orang Sulsel tidak akan kalah dengan produksi dari luar.
"Bahannya ini asli tidak diambil dari bekasnya mobil kijang baru ditempel, tidak. Para pekerjanya ini dia las sendiri, bodinya dia buat sendiri," ujarnya.
Terkait biaya produksi, Syahrul mengaku, saat ini biaya produksinya masih di atas Rp50 juta. Namun, kedepannya biaya produksi tersebut sudah bisa ditekan hingga di bawah Rp50 juta.
Untuk pembeliannya, lanjut Syahrul, sementara akan dirumuskan dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulsel yang akan manjadi fasilitator.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Irman Yasin Limpo mengungkapkan, rencananya pembelian Moko ini nantinya akan menggunakan program Kredit Kepemilikan Mobil (KPM) melalui perbankan dalam hal ini BPD Sulsel.
"Yang memesan nanti kita akan menggunakan jasa KPM. Target kita akan memproduksi 50 unit untuk tahun ini, tapi akan diupayakan diproduksi 50 unit dalam tiga bulan," jelasnya.
Bahkan, sampai saat ini, kata Irman, sejumlah pengusaha dan pemerintah kabupaten sudah melirik untuk memesan kendaraan tersebut.
Mengenai sumber anggaran produksi, Irman mengaku, anggaran produksi Moko diambil dari APBD Perubahan 2011 senilai Rp2 miliar.
"PT Kima akan pesan 5 unit, termasuk motor sampah yang kita buat juga akan dipesan kima sebanyak 5 unit. Tidak hanya itu, beberapa pengusaha lainnnya juga akan memesan," ungkapnya.
Meski banyak yang sudah memesan, Irman mengungkapkan, pemasaran Moko belum dapat dipasarkan, karena produksi tahap awal ini masih berupa prototype.
Sementara itu, salah satu pemesan yakni Pemerintah Kota Palopo, mengaku akan mempromosikan dulu satu unit Moko di daerahnya.
"Kita mau promosikan dulu satu unit. Kita mau lihat perkembangannya. Rencananya kita akan pesan lima unit," ungkap Rahmat Bandaso, Wakil Wali Kota Palopo, saat turut melihat produksi Moko.
Apalagi, ucap Rahmat, Palopo sebagai kota jasa harus terus berupaya untuk meningkatkan sektor riil bagi pengusaha kecil.
Dengan begitu, Rahmat berharap agar kehadiran Moko bisa mendorong sektor riil di Kota Palopo. Mengingat, pertumbuhan ekonomi di Palopo juga cukup meningkat secara signifikan.

Sumber : ujungpandangexspress.com
Sumber Ilustrasi Foto : Google.com


JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Roedy pada 18.06. dan Dikategorikan pada , , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

PENGUNJUNG ONLINE

2010 Lintas Madiun. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Madiun