Bocah Tiga Tahun Hanyut di Sungai Serut Belum Ditemukan
Kebonsari, Madiun, News, Rejosari, Utama 11.28
Memasuki hari kedua pencarian jasad korban, petugas mengalami kesulitan. Sebab, debit air masing tinggi dan arus sungai Serut masih deras.
Apalagi, malam sebelumnya wilayah Kabupaten Madiun, Kecamatan Kebonsari, juga diguyur hujan deras selama berjam-jam. Dampaknya, arus sungai Serut Sewu tak semakin surut akan tetapi justru bertambah tinggi.
Salah seorang komandan regu pencarian jenazah Riski, Ipda Yunus mengatakan jika selama sehari pencarian sebelumnya, dia dan sejumlah petugas yang menyusuri sungai belum menemukan jasad korban.
Menurutnya, selama proses penyisiran terkendala derasnya arus air sungai. Bahkan, petugas gabungan tim SAR, Brimob Kompi C Madiun, dan PMI sudah berusaha menyusuri aliran arus sungai hingga sejauh 8 kilometer. Akan tetapi, belum juga ditemukan tanda-tanda tubuh korban.
“Oleh karenanya, kami meminta alat berat mengangkat semua bongkahan jembatan. Kami berharap setelah bongkahan jembatan diangkat semua. Jenazah balita itu dapat ditemukan,” terangnya di TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Lebih jauh, Ipda Yunus menjelaskan, karena bongkahan jembatan besar yang ada di bawah jembatan mendorong petugas meminta bantuan alat berat (beckho) untuk mengangkat seluruh bongkahan. Menurutnya, diperkirakan jenazah korban masih berada di bawah dan tertimbun bongkahan jembatan.
“Karena medannya jauh, alat berat tak menjangkau, selanjutnya sisa jembatan dihancurkan dan jalan dikeruk untuk memudahkan alat berat menuju lokasi seluruh jalur penyeberangan sungai,” ujarnya.
Kapolsek Kebonsari AKP Lamilan, mengatakan dengan bantuan alat berat diharapkan tubuh Riski dapat ditemukan. Menurutnya, berdasarkan hasil penyelidikan tubuh korban jatuh di samping kiri jembatan dekat dengan tembok pembatan jembatan sebelah utara yang dibangun pada 1963 dan belum pernah diperbaiki sama sekali.
“Kami usahakan secara maksimal untuk menemukannya. Kemarin pencarian sudah sampai petang dan hari ini, juga dibantu alat berat. Jika belum ditemukan kami masih memiliki waktu hingga besok. Sebab, kalau tak ditemukan sungai ini mengarah ke sungai Bengawan Madiun yang mengarah ke laut,” terangnya.
Sementara, sejumlah pejabat mulai mendatangi lokasi kejadian. Sekitar pukul 07.00 WIB, rombongan Bupati Madiun Muhtarom bersama seluruh jajarannya mendatangi rumah korban menyampaikan bela sungkawa dan meninjau lokasi jembatan. Selanjutnya, disusul Kabid Pemerintahan Bakorwil Madiun, Mulyono yang langsung menuju lokasi jembatan.
Menurut Mulyono, Bupati Madiun harus segera membuat draf dan rancangan untuk segera membangun jembatan tua tersebut. Menurutnya, putusnya jembatan yang disebabkan terjangan air merupakan bencana dan dapat dimasukkan ke dalam dana tanggap bencana.
“Karena korban hanya seorang, maka yang menangani Pemkab Madiun. Kecuali kalau korbannya lebih dari lima orang, nanti Provinsi Jawa Timur yang menanganinya,” tandasnya.
Sementara, hingga hari kedua ibu kandung korban masih tampak shock berat. Sedangkan ayah kandung korban Arkam ditemani orangtua lelakinya sempat mendatangi lokasi pencarian selama beberapa menit dan selanjutnya meninggalkan lokasi tersebut. (aya/isp)
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :