Pasien Jamkesmas Merasa Dipermainkan Rumah Sakit
Kabupaten Madiun, Kesehatan, Kota Madiun, News, Utama 04.35
MADIUN- Rumah sakit di Indonesia sepertinya masih saja mempersulit warga dengan Jamkesmas mendapat fasilitas kesehatan. Contohnya keluarga Sadi (52), warga Desa Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun yang pada Selasa (2/04) kemarin akhirnya mendatangi rumah sakit Dr Soedono karena merasa dipimpong oleh pihak RS. Mereka berniat meminta kejelasan terkait kesehatan Sadi yang divonis menderita prostat.
Didampingi Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Madiun, Subari, mereka pun mendatangi rumah sakit yang ada di jalan dr Soetomo, Kota Madiun ini.
Dijelaskan Teguh, adik Sadi, kejadian ini berawal ketika Sadi memeriksakan dirinya dan divonis menderita prostat. Menurut pihak rumah sakit, Sadi harus menjalani operasi. Namun operasi itu ditunda karena alat yang tidak memadai.
Akhirnya Sadi
pun diminta untuk kembali periksa pada hari Rabu berikutnya. Namun,
operasi tidak jadi, karena alasan harus antri. Sehingga, Sadi harus
kembali pada Rabu berikutnya.
"Karena katanya antri, maka kami diminta untuk kembali hari Rabu. Ini ada apa? Kami kok selalu diombang-ambing dan kembali tiap hari Rabu," ujarnya.
Ia katakan, karena penolakan secara halus itu, pihaknya harus bolak-balik hingga enam kali.
"Setiap datang ke rumah sakit kami harus mengeluarkan uang transport sebesar Rp 100.000, kalau terus begini kan beban. Wong Pak Sadi sebagai tulang punggung gak bisa bekerja lagi sebagai buruh tani," katanya.
Sayangnya sampai berita ini tayang, pihak manajemen rumah sakit Soedono tak bisa dikonfirmasi.
Bahkan, beberapa wartawan yang hendak meliput berita ini pun dilarang masuk lobi. Hanya bisa melihat dari balik pintu kaca ruang lobi.
Subari yang mendampingi keluarga pasien menyatakan, saat ini Sadi sudah bisa masuk dan dirawat di RSU Soedono.
"Karena dokter urologi hanya satu, jadi tetap antri," katanya.
Subari juga menjelaskan, bahwa ihwal masalah ini adalah kurang jelasnya informasi yang akhirnya menyebabkan mis di pihak Sadi.
Dikutip : Tribunnews.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
