Terhanyut 100km, Bayi Risky Ditemukan
Kebonsari, Madiun, News, Rejosari, Serut Sewu, Utama 17.38

Kepastian ditemukannya Riski, putra pertama pasangan Nurul Hidayah (30) dan Arkam (34) setelah ditemukan mayat balita di Bojonegoro yang memiliki ciri-ciri sama dengan korban banjir asal Madiun tersebut.
“Saat ini perwakilan keluarga didampingi dengan anggota Polres Madiun sudah menuju ke Bojonegoro untuk melihat dan membawa pulang jenazah bocah malang tersebut ke rumah duka di Kebonsari,” ujar Kapolsek Kebonsari, AKP Lamilan, kepada wartawan, Kamis (9/12).
Berdasarkan informasi kepolisian, Riski ditemukan di tepi Bengawan Solo, tepatnya di Desa Kudu, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, oleh warga setempat dalam keadaan terbungkus lumpur dan sudah tak bernyawa. Lokasi ditemukannya jenazah berjarak sekitar 100 kilometer dari lokasi jatuhnya Riski. Sementara sejak insiden terjadi Selasa (7/12) pagi, tim SAR hanya mencari Riski di sekitar sungai Serut Sewu dengan radius 10 kilometer.
“Kemungkinan besar, jenazah yang ditemukan di Bojonegoro tersebut adalah jenazah Riski. Karena berdasarkan ciri-ciri tubuh dan pakaian yang dikenakan, hampir sama dengan informasi yang diberikan keluarga korban kepada pihak kepolisian,” tutur Lamilan.
Lamilan menduga tubuh balita itu langsung tergerus air kali Serut Sewu saat jembatan yang tinggal separuh itu ambrol. Jenazah kemudian masuk Bengawan Madiun yang melintasi wilayah Kabupaten dan Kota Madiun menuju Kali Dungus, Ngawi lalu masuk ke Bengawan Solo.
Sejak Kamis pukul 13.00 WIB, Lamilan memerintahkan aparat menghentikan proses pencarian jenazah Riski. Sebab, ciri-ciri yang diberikan pihak petugas dan rumah sakit Bojonegoro hampir sama dengan ciri-ciri Riski. Menurut dia, sesuai keputusan dari pihak keluarga korban, jenazah tersebut langsung dimakamkan di pemakaman umum setempat Kamis malam. Ini kerena otopsi sudah dilakukan di RSUD Bojonegoro.
Riski saat kejadian sedang digendong oleh ibunya, Nurul Hidayah, menonton banjir di atas jembatan desa setempat. Tanpa disangka jembatan tempat mereka berdiri tiba-tiba roboh dan menghanyutkan empat orang lainnya, termasuk Riski dan ibunya.
Ibu Riski, Nurul Hidayah mengaku tidak menyangka jika tiba-tiba tempatnya berpijak roboh. Akibatnya ia dan anaknya langsung tercebur ke sungai. Sebelumnya Nurul sempat menarik dan melemparkan Riski ke daratan, namun lemparannya tidak cukup jauh karena tidak kuat terseret arus.
Nurul Hidayah bisa selamat setelah berhasil ditarik oleh warga lainnya yang membantu menyelamatkan korban hanyut. Namun malang, Riski belum dapat ditemukan meski ketiga korban lainnya berhasil diselamatkan oleh warga dan tim SAR.
Orang yang pertama kali menemukan jenazah Riski di tepi Bengawan Solo adalah Sarmidi (50) dan istrinya, Liswati (40) warga Desa Kudu saat hendak berangkat ke sawah. Beberapa puluh menit kemudian, puluhan warga dan petugas kepolisian sudah berkerumun di lokasi untuk mengetahui identitas bayi tersebut. Namun, semua warga mengaku tidak ada yang mengenali bayi malang itu. Sampai akhirnya, petugas melarikan korban ke kamar jenazah RSUD Dr Sosodoro Djatikusumo, Bojonegoro untuk dilakukan otopsi.
Ketika ditemukan, mayat bayi ini sudah membusuk dengan kondisi terlentang di sungai. Namun, di tubuhnya masih menempel celana pendek warna krem yang dikenakannya. “Polisi menyelidiki identitas korban lantaran beberapa hari terakhir di Bojonegoro tidak ada laporan dari warga yang kehilangan anaknya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kalitidu, Iptu Suharto.
Beberapa saat kemudian, Polres Bojonegoro melakukan koordinasi dengan Polres Madiun untuk menginformasikan penemuan mayat bayi laki-laki ini. “Dan dari ciri-ciri korban serta pakaian yang dikenakannya, memang mirip dengan Riski, bayi yang hanyut di Madiun beberapa hari lalu,” imbuh Kasubag Humas Polres Bojonegoro, AKP MT Ariyadi.
Selanjutnya, polisi menghubungi pihak keluarga Riski yang langsung meluncur ke Bojonegoro untuk memastikan apakah bayi tersebut benar-benar Riski. nufi/wan
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :