INKA Rangkul Bombardier Kembangkan Lokomotif Diesel
Artikel, Inka, Madiun, News, Profil, Utama 13.45
ndustri Kereta Api (INKA) dan perusahaan asal Jerman, Bombardier, Selasa (1/6), menandatangani nota kesepahaman untuk kerjasama pengembangan teknologi lokomotif diesel di Indonesia.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawanmenjelaskan, "Kami meminta Bombardier memberikan workshop mengenai teknologi lokomotif diesel."
Tundjung menuturkan, lokomotif diesel yang beroperasi di Indonesia sangat terbatas dan umurnya sudah tua, rata-rata di atas 25 tahun.
Teknologi yang ditawarkan Bombardier memiliki keunggulan, antara lain biaya investasi dan operasional relatif rendah. Namun, pengoperasian di setiap negara akan berbeda.
"Faktor manusia sangat berpengaruh," kata Tundjung. Ia menambahkan, INKA siap menyerap ilmu Bombardier untuk kebutuhan Asia. Lokomotif diesel yang diproduksi akan diprioritaskan untuk jarak menengah dan jauh.
Selain lokomotif diesel, dua dari sepuluh train sheet Kereta Rel Listrik dari Bombardier yang dirakit INKA direncanakan selesai akhir tahun ini. KRL senilai 33,3 juta euro itu akan digunakan untuk trayek Jabodetabek.
Sumber : tempointeraktif.com
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawanmenjelaskan, "Kami meminta Bombardier memberikan workshop mengenai teknologi lokomotif diesel."
Tundjung menuturkan, lokomotif diesel yang beroperasi di Indonesia sangat terbatas dan umurnya sudah tua, rata-rata di atas 25 tahun.
Teknologi yang ditawarkan Bombardier memiliki keunggulan, antara lain biaya investasi dan operasional relatif rendah. Namun, pengoperasian di setiap negara akan berbeda.
"Faktor manusia sangat berpengaruh," kata Tundjung. Ia menambahkan, INKA siap menyerap ilmu Bombardier untuk kebutuhan Asia. Lokomotif diesel yang diproduksi akan diprioritaskan untuk jarak menengah dan jauh.
Selain lokomotif diesel, dua dari sepuluh train sheet Kereta Rel Listrik dari Bombardier yang dirakit INKA direncanakan selesai akhir tahun ini. KRL senilai 33,3 juta euro itu akan digunakan untuk trayek Jabodetabek.
Sumber : tempointeraktif.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :