Tak Ingin Nombok, Sejumlah SMK Menarik Iuran


MADIUN - Karena biaya ujian nasional (unas) tak juga turun, sejumlah SMK swasta di Kota Madiun terpaksa menarik iuran sebesar Rp 50 ribu per-siswa. Hal ini dilakukan karena pihak sekolah tidak memiliki dana untuk menalangi dana unas yang belum pasti turun.

Seperti yang dikatakan Sugeng, Kepala SMK Taman Siswa kemarin, (16/3). Sugeng mengatakan, penarikan iuran tersebut terpaksa karena sisa uang komite sekolah hanya cukup untuk membiayai sebagian biaya operasional UKK yang digelar tanggal 24 Februari sampai 4 Maret lalu.

Pihak sekolah merasa harus menarik iuran tersebut agar tidak selalu nombok seperti tahun sebelumnya. Ini lantaran dana yang diterima dari program rintisan bantual operasional sekolah (R plus) hanya senilai Rp 15 ribu persiswa. Jika dihitung, bantuan ini jelas kurang dan tidak bisa menutup pengeluaran sekolah, jelas Sugeng.

Masalah seperti ini dialami oleh hampir semua SMK swasta juga negeri. Biasanya tiap tahun pihak sekolah harus menalangi dahulu lantaran bantuan dana yang diberikan tiap tahunnya selalu kurang. Tidak tanggung-tanggung, kekurangan biaya ini mencapai 50 % dari biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh pihak sekolah.

Sugeng mencontohkan, untuk biaya operasional saja harus mengeluarkan uang mencapai Rp 5 juta, sementara dana bantuan hanya mencapai Rp 2 juta.

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Lintas_Daerah pada 18.07. dan Dikategorikan pada , , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

PENGUNJUNG ONLINE

2010 Lintas Madiun. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Madiun