Kemenhub Bangun Alat ATP

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengalokasikan dana sebesar Rp 20 miliar untuk pembangunan alat proteksi otomatis kereta api (automatic train protection/ATP) pada 2012.

Direktur Keselamatan Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengatakan, dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2012 ini digunakan pada tujuh lokomotif dan 18 stasiun di lintasan Solo-Yogyakarta-Kutoarjo. Untuk proyek percontohan (pilot project), Kemenhub akan menggunakan alat ini pada kereta rel diesel (KRD).

"Dari tujuh lokomotif, akan kami pasang di tiga kereta Prameks, dua kereta Madiun Jaya, dan juga dua kereta api inspeksi. Rencananya dalam 2-3 tahun ke depan, seluruh lokomotif di Jawa akan dipasang alat ini," katanya di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, lintasan KA di Jawa menjadi prioritas untuk pemasangan ATP terkait tingginya tingkat kecelakaan di wilayah ini. Hingga 2015 mendatang, Kemenhub memprediksi anggaran yang dibutuhkan untuk pemasangan alat ATP ini mencapai Rp 1 triliun.

"Fungsi ATP ini membantu untuk mengurangi peran manusia dalam mengendalikan kereta api, khususnya ketika kondisi darurat bila terjadi gangguan visual (jarak pandang) masinis terhadap sinyal muka dan sinyal masuk," tutur dia.

Kemenhub juga menetapkan rencana aksi untuk menekan jumlah kejadian kecelakaan transportasi agar berkurang sebesar 50 persen dalam kurun waktu lima tahun (2010-2014), di antaranya dengan penerapan teknologi, seperti pemasangan ATP. Berdasarkan data Kemehub, dalam tiga tahun terakhir, penyebab kecelakaan KA selain di luar faktor eksternal dan alam, juga disebabkan oleh kelalaian manusia (human error). Bahkan perbandingannya sebesar 51,24 persen. Kemudian diikuti faktor sarana 44,21 persen dan prasarana 22,10 persen.

"Untuk menghindari kejadian kecelakaan kereta api akibat human error ini, maka dibutuhkan teknologi untuk mengantisipasi kelalaian manusia. ATP juga digunakan di negara maju seperti Jepang dan Eropa," ujar Hermanto.

ATP bekerja untuk menghindari kecelakaan KA akibat kelalaian manusia. Pada prinsipnya, ATP merupakan alat yang memberi alarm kepada masinis bila melanggar sinyal untuk berhenti. Dengan demikian, kereta akan otomatis berhenti meski masinis tidak sempat menghentikan laju KA. Rencana aksi untuk menekan jumlah kecelakaan juga melalui penyusunan regulasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta penegakan hukum dan disiplin.


Sumber : Suarakarya-online.com

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Roedy pada 11.28. dan Dikategorikan pada , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

PENGUNJUNG ONLINE

2010 Lintas Madiun. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Madiun