Penyaluran Kredit Tumbuh, Askrindo Tekan Klaim 36%
Madiun, News, Perekonmian1 17.57
Ditemui di kantornya akhir pekan lalu, Kepala Cabang PT Askrindo Cabang Surabaya, Sulis Setyono mengatakan, penurunan klaim di kantor Cabang Surabaya yang membawahi 5 Kantor Unit Pelayanan (KUP) Kediri, Jember, Malang, Madiun, dan Pamekasan dikarenakan perseroan melakukan pengendalian klaim rasio yang baik di semua lini usaha, baik Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun non KUR.
Selain itu, dengan penanganan klaim secara hati-hati, diharapkan klaim rasio di tahun ini bisa lebih rendah dari tahun lalu. Sepanjang tahun 2011, Sulis menyebutkan klaim KUR di Cabang Surabaya mencapai Rp16,5 miliar, sedangkan non KUR sebesar Rp28 miliar.
“Klaim KUR tahun lalu mengalami penurunan dari tahun 2010 sebesar Rp18 miliar. Tertinggi klaim berasal dari perdagangan tradisional karena mereka mempunyai mobilitas yang tinggi, sementara sistim informasi debitur perbankan di sektor tersebut belum terbaca secara sentralistik,”ujarnya.
Penurunan klaim diikuti oleh naiknya laba perseroan sebesar 512,8%. Menurut Sulis, sepanjang tahun 2011 pihaknya berhasil meraup laba sebesar Rp 52,7 miliar, naik dari tahun 2010 yang hanya Rp8,6 miliar. Bisnis KUR memberikan kontribusi senilai Rp 35 miliar, sedangkan non KUR Rp17 miliar.
“Naiknya laba karena premi naik 36,7% menjadi Rp61,4 miliar. Sedangkan klaim turun 35% menjadi Rp31,5 miliar. Artinya premi produktif, klaim terkontrol sehingga kinerja naik signifikan,”terangnya.
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Askrindo, Widya Kuntarto menambahkan, tahun ini agar bisa menurunkan klaim dan mendongkrak kinerja perusahaan, pihaknya melakukan ekspansi pasar dan menerapkan strategi pendukung. Strategi pendukungnya adalah kerja sama mutualistik dengan perbankan dengan cara melakukan investasi.
Sementara itu, Kantor Bank Indonesia (BI) Surabaya mencatat penyaluran kredit dari sektor perbankan di Jawa Timur hingga akhir 2011 naik 22,18% dibandingkan dengan penyaluran tahun sebelumnya, menjadi Rp190,57 triliun.
Kredit untuk modal kerja masih mendominasi dengan nilai Rp113,5 triliun, naik 19,5% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp95,02 triliun. Sedangkan, penyaluran kredit untuk investasi tahun lalu juga mengalami kenaikan 28,7% menjadi Rp24,8 triliun, dan kredit konsumsi tumbuh 25,2% menjadi Rp52,1 triliun.
Sumber : Surabaypost.co.id
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
