Reyog PT Semen Gresik Pukau Penonton
Kesenian, Madiun, News, Utama 10.34

Dalam penutupan yang juga merupakan even puncak ini dihadiri ribuan penonton yang memang mulai dari sore hari sudah datang di alun-alun Ponorogo untuk menjadi saksi kemeriahan penutupan even tahunan yang diadakan setiap memasuki bulan Suro (tahun baru Islam, red).
Seperti yang diutarakan Adek Septian, salah satu penonton yang mengaku dari Madiun ini. Meski diguyur hujan, dia tetap nekat datang ke Ponorogo untuk menjadi salah satu saksi kemeriahan perayaan penutupan FRN itu.
"Sudah dari jam lima sore tadi saya berangkat bersama dengan tiga rekan saya. Nekat meski dari Madiun hingga Ponorogo diguyur hujan. Soalnya selama ini saya hanya tahu dari media masa saja,’’ jelasnya disela-sela melihat penutupan FRN, Senin malam (06/12/2010).
Tak tanggung-tanggung, berbagai pertunjukan kesenian khas Ponorogo juga ditampilkan unruk mengisi kemeriahan penutupan itu. Seperti halnya pertunjukan tarian merak, tari kucingan, gajah-gajahan.
Namun kekaguman penonton semakin bertambah ketika tamu utama penutupan, yakni tim kesenian dari Semen Gresik tampil sebagai penutup pertunjukan. Dalam pertunjukan yang ditampilkan selama sekitar empat puluh lima menit ini mampu membuat ribuan penonton terkagum-kagum.
Pasalnya, dalam pertunjukan itu, tim yang pernah menjuarai FRN selama dua kali ini membawakan alur cerita terjadinya Reyog versi Raden Bathoro Katong. Dalam pertunjukan itu pemain menceritakan situasi bumi Wengker (sebelum dinamai kabupaten Ponorogo, red), penyebaran agama Islam hingga terjadinya sebuah Reyog yang sekarang menjadi ikon kabupaten Ponorogo
Sementara menurut Eko Honeng, penanggung jawab tim Semen Gresik ini memang sengaja mengambil konsep silsilah terjadinya Reyog versi Raden Bathoro Katong. Sebab Raden Bathoro Katong saat itu juga menyebarkan agama Islam. Sedangan di Gresik dan Ponorogo merupakan kota yang sama, yakni kota santri.
‘’Selain menceritakan terjadinya reyog versi Raden Bathoro Katong, dalam pembawaan pertunjukan itu juga dipadukan dengan religi dan lafadz hadist,’’ jelasnya.
Bahkan untuk mempertanggung jawabkan kepercayaan dari panitia FRN, tim yang selalu berlatih di Sanggar Seni Pudak Arum Semen Gresik ini melibatkan sekitar 155 pemain untuk pertunjukan itu.
‘’Kan kami dipercaya panitia untuk menutup FRN. Jadi kita harus berupaya keras agar mampu memberikan tontonan yang sangat spektakuler’’ pungkasnya.[tur/ted]
Sumber : beritajatim.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :